Halaman

Selasa, Maret 30, 2010

Belajar untuk lebih mengenal diri sendiri

Kenalan sama diri sendiri? Bukan dalam arti sebenarnya lah ya pastinya. Mengenal disini lebih ke arah pribadi kita. Menyelaraskan antara otak sama hati kita. Saya bukan ahlinya, hanya ingin berbagi pengalaman. Akhir-akhir ini kerasa banget kalau saya gak suka sama sikap seseorang, dalam pikiran saya menggerutu. Benci sama orangnya langsung sih ngga ya, tapi jelas saya gak suka sama kelakuan orang itu. Efeknya yang paling buruk sempet musuhan sama orang itu. Mungkin cara saya menegur kurang bisa diterima :D

Menyesal? pastinya. Menyesal karena saya bukan benci sama orangnya tapi sama kelakuannya saat itu aja, kok malah sampe musuh-musuhan. Kesininya jadi kagok meskipun udah baikan dsb.

Nah.. kepikiran juga kenapa kok saya bisa sampe ga suka sama hal-hal tertentu. Apa hal yang saya benci itu sama sekali ga ada dalam diri saya sampai saya dengan penuh keyakinan menilai seseorang itu melakukan hal buruk? Ternyata gak selamanya begitu. Kadang, bahkan sering saya sadar kalau saya melakukan hal-hal yang dulu pernah saya cela dalam diri orang lain. Itu yang disadari, yang tidak disadari mungkin lebih banyak lagi.

Makanya akhir-akhir ini saya lebih sering diam ketika benci sesuatu. Diam untuk introspeksi diri, membuka memori, mencari pembenaran atas apa yang dilakukan oleh orang itu. Oya sebagai catatan, apa yang saya benci disini bukan yang jelas-jelas salah (contoh : mencuri, dll) tapi yang sifatnya abu-abu.

Dengan diam, kita bisa lebih mengenal diri. Diam dalam arti tidak mengungkapkan secara frontal. Tapi berdiskusi dengan diri sendiri. Diam untuk mengalihkan emosi menjadi lebih positif, meredam amarah, meningkatkan kesadaran. Diam untuk menilai keadaan dengan netral. Asal jangan diam selamanya aja :D hehehe
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...